HAKIKAT MANUSIA
A.
Pengertian Hakikat Manusia
Pengertian
Hakikat Manusia – Hakikat manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus
dijalankan oleh setiap manusia. Kata manusia berasal dari kata ” manu ”
dari bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang
berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ”
yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam
membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia
dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi
kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
B. Kaitan Manusia dengan Kebudayaan
1.
Pengertian Kebudayaan
Kata
budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara lebih
rinci, banyak hal-hal yang dapat kita pelajari tentang definisi kebudayaan.
Bagaimana cara pandang kita terhadap kebudayaan, serta bagaimana cara untuk
menetrasi kebudayaan yang faktanya telah mempengaruhi kebudayaan lain. Jadi
kesimpulan dari pengertian kebudayaan adalah hasil karya cipta karsa manusia
yang berasal dari alam sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama.
2..
Kaitan Manusia Dengan Kebudayaan
Manusia
seperti yang kita tahu, sangat erat kaitannya dengan arti kebudayaan.
Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas dari manusia yang menggunakan
kebudayaan tersebut. Banyak sekali kebudayaan di negara Indonesia tercinta kita
ini, salah satunya adalah seperti kebudayaan Jawa, dan masih banyak lagi.
Hakikat
manusia dalam melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar
tidak terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya
kita karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita
dahulu. Namun akhir-akhir ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari
kebudayaan di negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya
kebudayaan barat. Ya, itu benar. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang
sangat kencang sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas
keluar masuk ke dalam negara kita ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit
‘terpengaruh’ oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan
kelalaian masyarakat sekarang yang tidak mampu menjaga keaslian budaya itu
merupakan warisan dari nenek moyang kita terdahulu. Tapi ini sudah terlambat
untuk diatasi. Mengapa? Ibaratnya itu kita seperti berjalan melawan arus yang
sangat kencang, seperti itulah yang masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak
mempersiapkan pertahanan untuk melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka
mulai mengikuti arah arus tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini
dibiarkan terus maka kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang. Tidakkah
kita berpikir, bagaimana dengan anak cucu kita kelak yang akan mewariskan
kebudayaan kita, sedangkan kebudayaannya itu sudah ‘tercemar’ oleh kebudayaan
asing atau luar? Apakah mereka akan bangga dengan kebudayaannya itu? Sungguh
ironis memang.
Jadi
kesimpulan dari uraian di atas adalah kaitan manusia dan kebudayaan sangatlah
erat, sebab kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa dari manusia
itu sendiri. Dengan kebudayaan dapat mengatur kehidupan manusia untuk hidup
bersosialisasi dengan manusia lain di sekitarnya. Dan kebudayaan dapat hilang
karena masuknya budaya lain. Oleh sebab itu, banyak suku lain menolak
kebudayaan dari luar di khawatirkan akan merusak kebudayaan yang mereka anut
sejak jaman dahulu.
C. PERUBAHAN BUDAYA POSITIF DAN NEGATIFNYA
Perubahan sosial budaya
dapat menimbulkan dampak positif (menguntungkan) dan dampak negatif (merugikan)
bagi kehidupan di masyarakat.
1. Dampak positif perubahan sosial
budaya
a.
Semakin rekatnya integrasi dalam masyarakat. Hal ini terjadi apabila masyarakat
bijaksana dalam menyikapi perubahan yang ada. Dengan sikap bijaksana perubahan
sosial tidak menimbulkan konflik.
b.
Dapat mengadopsi unsur – unsur kebudayaan dari masyarakat luar, sebagai sumber
penambahan kekayaan budaya suatu masyarakat. Unsur – unsur budaya yang diadopsi
adalah unsure budaya yang mudah diterima oleh masyarakat. Unsur budaya tersebut
mempunyai ciri – ciri berikut ini.
Ø Unsur budaya kebendaan, misalnya
teknologi atau peralatan yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
Ø Unsur – unsur yang terbukti membawa
manfaat besar, misalnya : radio, TV, internet, komputer, dan lain –lain.
Ø nsur – unsur yang dengan mudah
disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima. Misalnya, alat
penggilingan padi dengan teknis yang sederhana dan harga yang murah mudah
diterima oleh masyarakat Indonesia agraris.
c.
Dapat merubah pandangan masyarakat yang kurang sesuai dengan perkembangan
zaman. Dampak ini khususnya dirasakan manusia oleh masyarakat yang primitive
dan terisolir.
d.
Terjadinya modernisasi di berbagai bidang. Dengan modernisasi dapat
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat diberbagai bidang, yaitu sosial,
budaya, ekonomi, politik, dan lain – lain.
2. Dampak negatif perubahan sosial
budaya
a.
Terjadinya ketertinggalan budaya (cultural lag)
Cultural
lag
yaitu suatu keadaan dimana terjadi unsur – unsur kebudayaan tertentu yang
tertinggal perkembangannya di tengah berbagai kemajuan unsur kebudayaan yang
lain.
Cultural
lag
terjadi karena laju pertumbuhan kebuayaan yang tidak sama pada suatu masyarakat.
Agar tidak terjadi ketertinggalan budaya maka masyarakat dibiasakan untuk
berpikir ilmiah dan rasional terutama pada masyarakat yang sedang berkembang.
b.
Terjadinya disorganisasi sosial
Disorganisasi
sosial adalah suatu keadaan di mana tidak ada keserasian pada bagian-bagian
dari suatu kebulatan. Disorganisasi dapat diketahui, dari suatu organisasi
dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Perwujudan disorganisasi yang nyata
adalah timbulnya masalah sosial.
Apabila
disorganisasi sosial dibiarkan akan mengakibatkan terjadinyi disintegrasi
sosial. Disintegrasi sosial ditandai dengan gejala gejala awa berikut ini-
1.
Tidak adanya persamaan pandangan antara anggota masyarakat mengenai tujuan yang
semula dijadikan pegangan bersama.
2.
Nilai-nilai dan norma - norma
masyarakat tidak lagi berfungsi dengan baik Karen adanya
perubahan pada lembaga-lembaga masyarakat.
3.
Terjadinya pertentangan antara norma-norma dalam
masyarakat.
4.
Sanksi yang diberikan pada pelanggar norma tidak dilakukan
secara konsekuen.
5.
Terjadinya proses-proses sosial yang dissosiatif, misalnya
konflik sosia kompetisi, dan kontravensi
c.
Menurunnya rasa solidaritas sosial, tenggng rasa, gotong royong, toleransi, dan
lain – lain
d.
Munculnya berbagai demonstrasi, kenakalan remaja, meningkatkan angka
kriminalitas dan pergolakan di berbagai daerah.
Komentar
Posting Komentar